Loading .. Please wait

SELEKSI TERBUKA INVESTIGATOR RESMI DITUTUP, KNKT GELAR PELATIHAN DASAR INVESTIGASI BAGI PARA INVESTIGATOR BARU

Image

JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengadakan kegiatan “Basic Investigation Training” yang dilaksanakan pada 16-19 Januari 2023 untuk fase 1 dan 24-27 Januari 2023 untuk fase 2 bertempat di Ruang Aula Kantor KNKT. Hal ini sesuai dengan program kerja KNKT dan dalam rangka memberikan pengetahuan dasar tentang proses investigasi kecelakaan transportasi bagi para investigator baru.

Pelatihan dasar investigasi ini membahas bagaimana menjadi seorang koordinator saat melakukan investigasi, mengingat pada umumnya proses investigasi tidak dapat dilakukan seorang diri. Adapun materi pembahasan pelatihan di antaranya meliputi prosedur, aturan dan regulasi, pengukuran, cara pengambilan gambar sebagai bukti, penggunaan alat perekam, pemeriksaan lokasi kecelakaan, bahaya dan keselamatan di lokasi, perlindungan dan keselamatan kerja, wawancara kognitif, dan kerangka analisis.

“Seorang investigator dituntut untuk bisa menjaga dan menyelamatkan dirinya sendiri saat menjalankan tugas investigasi berupa penyelidikan, penelitian, dan pencarian penyebab terjadinya kasus kecelakaan. Seorang investigator juga harus bisa memahami serta mengidentifikasi hazard yang ada di sekitarnya, maka dari itu setiap investigator baru wajib dibekali ilmu pengetahuan berupa pelatihan dasar investigasi”, tutur Soerjanto Tjahjono selaku Ketua KNKT saat memberi sambutan pembuka kegiatan.

Soerjanto berharap ke depannya para investigator baru mampu melakukan proses investigasi secara baik, mampu memahami hazard secara benar, dan mampu melahirkan rekomendasi secara cepat guna meminimalisir terjadinya kasus kecelakaan dengan penyebab yang sama di kemudian hari, sehingga para investigator baru dapat berkontribusi secara aktif dalam peningkatan keselamatan transportasi.

“Tahapan demi tahapan dalam proses investigasi itu harus sudah di luar kepala, para investigator harus mampu mempelajari dan memahami hazard, karena kegagalan atau ketidakmampuan seseorang dalam mengenali hazard itu adalah hazard terbesar yang sesungguhnya. Apabila hal tersebut terjadi maka seorang investigator akan mengalami kesulitan dalam mencari tau penyebab kejadian dan faktor-faktor apa saja yang berkontribusi hingga menghambat terbitnya sebuah rekomendasi”, jelas Soerjanto.

Pelaksanaan kegiatan dihadiri sebanyak 100 peserta baik secara daring maupun luring dan beberapa stakeholder yang juga turut hadir di antaranya Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, PT. PELNI, PT. ASDP Indonesia Ferry, PT Pertamina Patra Niaga, PT. Maritim Barito Perkasa, PT. Transportasi Jakarta, dan PT. Elnusa Petrofin.

Share:

BERITA TERKAIT

Survey