Loading .. Please wait

REKAPITULASI INVESTIGASI KECELAKAAN YANG TERJADI SELAMA TAHUN 2023

Image

JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melaksanakan investigasi kecelakaan yang terjadi selama tahun 2023. Dalam periode tersebut, KNKT telah menginvestigasi total 43 kecelakaan yang meliputi kecelakaan moda Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) sebanyak 11 kejadian, kecelakaan moda Pelayaran sebanyak 7 kejadian, kecelakaan moda Penerbangan sebanyak 21 kejadian, dan kecelakaan Perkeretaapian sebanyak 4 kejadian. Terjadi penurunan sebanyak 17% dibandingkan pada tahun 2022 dengan total 52 kecelakaan yang diinvestigasi.

Dalam hal kecelakaan LLAJ, kejadian terbanyak tercatat pada bulan Mei, September, dan November dengan total masing-masing 2 kecelakaan. Sementara itu, pada bulan Mei moda Penerbangan mencatat angka tertinggi sebanyak 5 kecelakaan yang diinvestigasi. Pada kecelakaan moda Perkeretaapian, bulan April menjadi bulan dengan jumlah kecelakaan terbanyak, yaitu 2 kejadian. Kasus kapal terbakar tercatat menjadi kategori investigasi kecelakaan yang paling banyak diinvestigasi oleh KNKT selama tahun 2023, yaitu berjumlah 6 kecelakaan.

Berdasarkan hasil investigasi, KNKT mengungkapkan bahwa terdapat 201 korban jiwa dari seluruh kecelakaan yang terjadi. Jumlah korban pada moda LLAJ menjadi yang paling signifikan, hingga mencapai 141 korban dengan 45 orang meninggal dunia dan 96 orang luka-luka. Diikuti moda Pelayaran, sebanyak 15 orang meninggal dunia dan 7 orang luka-luka. Selanjutnya, moda Penerbangan terdapat 6 korban jiwa yang meninggal dunia tanpa ada korban luka-luka. Tercatat selama tahun 2023, sebanyak 32 orang mengalami luka-luka pada moda Perkeretaapian tanpa disertai korban meninggal dunia.

Salah satu kasus kecelakaan LLAJ yang diinvestigasi oleh KNKT adalah kecelakaan tabrakan beruntun mobil barang truk tronton di Exit Tol Bawen, Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 24 September 2023. Diketahui dalam kecelakaan ini, terdapat 3 orang meninggal dunia dan 27 orang luka-luka. Hasil investigasi KNKT menyimpulkan bahwa faktor penyebab kecelakaan yang paling dominan selama tahun 2020 hingga tahun 2023 adalah faktor manusia dan faktor sarana.

Terbakarnya kapal Labuan Bajo di Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 28 Desember 2023 adalah salah satu kasus kecelakaan moda Pelayaran yang diinvestigasi oleh KNKT. Total korban jiwa dalam kecelakaan ini mencapai 7 orang luka-luka. Data laporan final investigasi KNKT selama tahun 2020 hingga tahun 2023 menunjukkan bahwa faktor teknis menjadi penyebab utama kecelakaan.

Pada tahun 2023, kecelakaan Penerbangan menjadi fokus utama investigasi KNKT dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Salah satu kasus yang diinvestigasi adalah serious incident pesawat udara Garuda Indonesia PK-GNH di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada tanggal 10 November 2023. Hasil investigasi mencatat tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian ini. Berdasarkan laporan final investigasi KNKT selama tahun 2019 hingga tahun 2023, faktor manusia menjadi faktor penyebab kecelakaan Penerbangan yang paling dominan.

Kecelakaan Perkeretaapian selama tahun 2023 mencatatkan jumlah investigasi yang paling sedikit dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Salah satu kecelakaan terakhir yang diinvestigasi adalah anjlokan KA 17 Semeru di KM 520+4 petak jalan Stasiun Sentolo – Wates DAOP 6 Yogyakarta pada tanggal 17 Oktober 2023. Dampak dari kecelakaan ini adalah 32 orang korban mengalami luka-luka. Data laporan final investigasi KNKT selama tahun 2020 hingga tahun 2023 menunjukkan bahwa faktor prasarana merupakan faktor penyebab kecelakaan yang paling dominan.

KNKT telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada stakeholder terkait untuk mencegah terulangnya kecelakaan. Hingga saat ini, total 509 rekomendasi telah diberikan oleh KNKT selama tahun 2020 hingga tahun 2023. Rekomendasi tersebut terbagi dengan proporsi 63% (320 rekomendasi) diberikan kepada stakeholder moda LLAJ, 20% (102 rekomendasi) kepada stakeholder moda Pelayaran, 11% (57 rekomendasi) kepada stakeholder moda Penerbangan, dan sisanya sebanyak 6% (30 rekomendasi) diberikan kepada stakeholder moda Perkeretaapian.

Besar harapan KNKT agar rekomendasi yang telah dikeluarkan dapat segera diimplementasikan oleh stakeholder terkait demi meningkatkan keselamatan transportasi dan mencegah terjadinya kecelakaan yang serupa. KNKT akan terus melakukan pemantauan aktif serta memberikan rekomendasi tambahan untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih aman dan dapat diandalkan di Indonesia. Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, diharapkan langkah-langkah ini akan membawa perubahan positif dan signifikan dalam upaya menciptakan transportasi yang aman bagi masyarakat.

Share:

BERITA TERKAIT

Survey