Loading .. Please wait

KOLABORASI KNKT DAN PEMERINTAH KERAJAAN KAMBOJA UNTUK TRANSPORTASI YANG BERKESELAMATAN

Image

Pnom Penh - Dunia penerbangan secara kontinyu terus mengalami perkembangan, sehingga dalam menyikapinya diperlukan peningkatan dalam kompetensi investigator keselamatan penerbangan. Salah satu upaya yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah dengan melakukan kerja sama dengan State Secretariat of Civil Aviation (Sekretariat Negara Penerbangan Sipil) Kerajaan Kamboja. 

Kerja sama yang dilakukan tertuang secara simbolik dalam bentuk penandatangan Memorandum of Understanding antara KNKT dengan State Secretariat of Civil Aviation Kerajaan Kamboja, yang dilaksanakan di Pnom Penh, 6 Mei 2024. Dokumen Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, dan The Minister in Charge Sekretariat Negara Penerbangan Sipil Kerajaan Kamboja, Dr. Mao Havanall. Turut mendampingi Ketua KNKT, hadir Ketua Subkomite Investigasi Keselamatan Penerbangan, Captain Nurcahyo Utomo serta Kepala Sekretariat KNKT, Agus Priyanto.

Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi bantuan dan penggunaan tenaga maupun fasilitas dan perawatan investigasi keselamatan penerbangan, partisipasi dalam kursus dan pelatihan investigasi, dan membentuk kelompok kerja bersama. 

Nota Kesepahaman ini bermaksud untuk mengembangkan dan mempererat kerja sama antara KNKT dan Sekretariat Negara Penerbangan Sipil di bidang investigasi kecelakaan dan insiden serius pesawat terbang, termasuk di dalamnya kerja sama teknis, kursus, dan pelatihan, serta fasilitasi pertukaran pengalaman di antara kedua belah pihak. Tujuan ini berangkat dari kesadaran akan pentingnya keselamatan penerbangan bagi pembangunan ekonomi dan sosial di kedua negara. 

Soerjanto Tjahjono selaku ketua KNKT dalam sambutannya menekankan pentingnya bagi institusi yang bergerak di bidang keselamatan transportasi untuk menyambut datangnya teknologi-teknologi baru dalam dunia penerbangan. "Dalam dunia investigasi kecelakaan, kita banyak mendapati hal-hal baru, khususnya untuk konteks teknologi baru dan pesawat-pesawat yang lebih terkomputerisasi. Ini menuntut kita untuk bekerja bersama.", ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Soerjanto juga menyatakan keterbukaan KNKT dalam memberikan dukungan investigasi untuk Kerajaan Kamboja apabila dibutuhkan. "KNKT membuka kesempatan yang lebar untuk membantu Anda (Kerajaan Kamboja) dalam investigasi. Dan jika anda menemui kesulitan, selama kami memiliki kapabilitas dan fasilitas yang memadai, kami akan membantu kebutuhan dalam proses investigasi. Kami juga dapat memberikan bantuan dalam menganalisa data kecelakaan penerbangan.", imbuhnya pada acara yang dilaksanakan di Sunway Hotel Pnom Penh itu. 

Soerjanto juga mengungkapkan bahwa KNKT mendapati banyak jenis kecelakaan penerbangan yang terjadi di Indonesia, dan KNKT sangat terbuka untuk berbagi data dari kecelakaan-kecelakaan tersebut dengan negara-negara yang membutuhkan agar dapat menjadi media untuk pembelajaran bersama, supaya kecelakaan-kecelakaan dengan penyebab yang sama tidak terjadi lagi di kemudian hari. 

Selain itu, Soerjanto juga berharap kerja sama antara KNKT dan Sekretariat Negara Penerbangan Sipil Kerajaan Kamboja ini bukan hanya dapat menjadi awal kerja sama yang produktif antara Indonesia dan Kerajaan Kamboja, namun dapat memantik kerja sama dengan negara-negara lainnya di ASEAN. “Karena di Indonesia, kami mendapati banyak jenis kecelakaan penerbangan dan kami ingin berbagi pengalaman kami untuk semua negara-negara ASEAN. Dan saya berharap MoU antara Kamboja dan Indonesia ini akan mengawali kerja sama yang lebih banyak lagi antara Kamboja dan Indonesia maupun negara-negara lainnya di Asia Tenggara.”, tutupnya.


Share:

BERITA TERKAIT

Survey