Loading .. Please wait

KOLABORASI KNKT DAN BPJT DALAM PENEKANAN FATALITAS PADA ASPEK KESELAMATAN DI JALAN TOL

Image

MANADO – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turut serta dalam Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Keselamatan Jalan Tol yang diselenggarakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Four Point by Sheraton Manado pada 28-29 Oktober 2024. FGD ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di jalan tol dan mewujudkan target fatalitas nol pada tahun 2024.

Dalam FGD tersebut, Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, menyampaikan materi mengenai manajemen lalu lintas dan regulasi kendaraan B3 di jalan tol. Soerjanto menyoroti isu krusial terkait kecepatan kendaraan dan standar minimal pelayanan jalan. KNKT menekankan bahwa setiap kendaraan harus dipacu dengan kecepatan yang sesuai dengan kelas jalan yang dilalui. Kecepatan yang tidak sesuai, baik terlalu tinggi maupun terlalu rendah, dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

Isu keselamatan di jalan tol menjadi sorotan KNKT karena tingginya angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan B3, yang dalam beberapa kasus berujung pada insiden kebakaran dan dampak besar pada keselamatan publik. Di antaranya adalah kasus kebakaran truk pengangkut bahan berbahaya di Tol Lingkar Luar (JORR) pada tahun 2022, yang menimbulkan risiko serius dan mengingatkan pentingnya upaya preventif melalui penerapan sistem pengelolaan dan regulasi yang lebih efektif. Selain itu, Ketua KNKT menyebutkan bahwa infrastruktur keselamatan di jalan tol masih memerlukan perhatian. “Ada hal-hal terkait keselamatan yang harus menjadi perhatian kita, seperti fasilitas rest area khusus untuk kendaraan B3 yang hingga saat ini sering bercampur dengan kendaraan umum lainnya”, ujar Soerjanto.

Dalam pemaparannya, Ketua KNKT menggarisbawahi pentingnya simulasi tanggap darurat secara berkala yang melibatkan instansi terkait, termasuk operator jalan tol, tim pemadam kebakaran, dan instansi kesehatan. Simulasi ini ditujukan untuk melatih kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat, mengevaluasi kekurangan pada sistem respons, serta memastikan seluruh personel memahami peran masing-masing. Ketua KNKT menekankan bahwa latihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah penting dalam mendukung kesiapan nyata mnghadapi potensi kecelakaan yang melibatkan kendaraan B3.

Ketua KNKT juga mengingatkan bahwa jalan tol sebagai infrastruktur publik seharusnya memiliki fasilitas keselamatan yang memadai sesuai dengan standar yang berlaku. Dalam hal ini, diperlukan peran aktif dari pengelola jalan tol untuk menyediakan sarana khusus bagi kendaraan B3, seperti tempat parkir yang dilengkapi sistem keamanan dan area khusus yang jauh dari lalu lintas umum. Selain itu, KNKT juga menyarankan adanya penyesuaian rute atau jalur yang sesuai dengan kapasitas dan karakteristik kendaraan B3, mengingat risiko yang lebih besar bila kendaraan-kendaraan tersebut melintas di area yang tidak sesuai.

Isu kecepatan kendaraan di jalan tol menjadi salah satu bahasan utama dalam forum ini. Terkait hal tersebut, KNKT mencatat bahwa beberapa kasus kecelakaan di jalan tol juga dipicu oleh kecepatan kendaraan yang tidak sesuai dengan kondisi jalan. Pengelola jalan tol dan pengguna diimbau untuk mengutamakan keselamatan dan mematuhi batas kecepatan yang telah ditetapkan agar potensi kecelakaan dapat diminimalkan. Bagi kendaraan pengangkut B3, kepatuhan pada batas kecepatan adalah langkah penting guna menjaga stabilitas dan mencegah kecelakaan yang berpotensi fatal.

Lebih lanjut, Ketua KNKT menyampaikan perlunya penerapan manajemen keselamatan yang menyeluruh, yang tidak hanya mencakup aspek regulasi, tetapi juga implementasi dan pengawasan di lapangan. Penerapan sistem manajemen keselamatan ini mencakup pemenuhan standar teknis kendaraan B3, seperti peralatan darurat yang memadai serta kemampuan awak kendaraan untuk mengatasi situasi darurat. Selain itu, dalam kondisi darurat, operator jalan tol diminta untuk segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran.

KNKT berharap rekomendasi yang disampaikan dalam forum ini dapat diterapkan secara kolaboratif oleh seluruh pemangku kepentingan, baik dari sisi pemerintah, pengelola jalan tol, maupun perusahaan transportasi yang terlibat dalam pengangkutan barang B3. Ketua KNKT menyatakan bahwa forum ini adalah bentuk komitmen bersama untuk mewujudkan sistem transportasi jalan yang lebih berkeselamatan dan berkelanjutan bagi masyarakat. "Keselamatan di jalan tol adalah tanggung jawab kita bersama. KNKT akan terus bersinergi dengan stakeholders terkait untuk mewujudkan jalan tol yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna," tutup Soerjanto.


Share:

BERITA TERKAIT

Survey