Loading .. Please wait

KNKT GELAR KICK-OFF MEETING REVIEW MITIGASI RISIKO KESELAMATAN TRANSPORTASI BBM BERSAMA PT ELNUSA PETROFIN

Image

JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengadakan diskusi terkait mitigasi risiko keselamatan dan rekomendasi teknis perbaikan dalam kegiatan operasional transportasi bahan bakar minyak (BBM) bersama PT Elnusa Petrofin. Diskusi ini dilaksanakan di Aula KNKT, Jakarta Pusat pada Senin, 12 Agustus 2024.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat Direktur Utama PT Elnusa Petrofin Nomor: L4/000-D-EPN/2024 Tanggal 17 Juli 2024, tentang review terhadap mitigasi risiko keselamatan dan rekomendasi teknis perbaikan terhadap kegiatan operasional transportasi BBM di wilayah kerja PT Elnusa Petrofin. Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, yang menyatakan apresiasinya terhadap kolaborasi ini untuk meningkatkan keselamatan transportasi BBM di Indonesia. “KNKT sangat mengapresiasi langkah proaktif PT Elnusa Petrofin dalam mengidentifikasi potensi risiko dan berkomitmen untuk meningkatkan standar keselamatan dalam operasional mereka,” ujar Soerjanto pada sambutan pembukaan acara.

KNKT sendiri menekankan pentingnya mitigasi risiko untuk kendaraan yang membawa BBM dan bahan B3 lainnya mengingat potensi kerusakan yang harus dihadapi.  “Jika terjadi suatu accident atau kecelakaan pada kendaraan yang membawa muatan B3 atau dangerous goods, maka akibatnya akan catastrophic.”, tambah Soerjanto. “Maka, dari sisi HIRA (Hazard Identification and Risk Analysis), transportasi B3 ini memang cukup menantang, makin kita dalami, makin banyak tantangannya”.

Diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang telah dirancang oleh KNKT dan PT Elnusa Petrofin, dimulai sejak pertemuan awal pada Juni 2024. Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai aspek penting, termasuk metode evaluasi risiko, lokasi assessment, serta rencana implementasi rekomendasi teknis. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang mitigasi risiko yang telah diterapkan oleh PT Elnusa Petrofin dan membandingkannya dengan kondisi ideal yang diharapkan.

Beberapa lokasi strategis yang menjadi fokus assessment antara lain Medan, Teluk Kabung, Jambi, Reo, Pontianak, Makasar, dan Tobelo. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada tingkat keparahan kecelakaan, intensitas jalur esktrem pada jalur distribusi, serta pola operasional yang intensif di wilayah tersebut. Selain itu, dilakukan gap analysis untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal yang diinginkan, serta untuk memberikan rekomendasi teknis yang tepat.

Review ini akan menggunakan metode gap analysis dan Capability Maturity Model Integration (CMMI) untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi eksisting dengan kondisi ideal, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang tepat. Pengumpulan data akan dilakukan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Model CMII ini dirancang untuk membantu organisasi dalam meningkatkan proses manajemen keselamatan, dengan tingkat kematangan yang bervariasi dari reaktif hingga inovatif.

Tahapan kegiatan ini melibatkan berbagai langkah mulai dari pengumpulan data, analisis data, hingga finalisasi laporan dan rekomendasi teknis. Hasil dari kajian ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan dalam operasional transportasi BBM, serta memastikan penerapan tindak lanjut yang sesuai dengan standar keselamatan yang telah ditentukan.

Kegiatan review mitigasi diawali dengan persiapan yang mencakup studi literatur, penyusunan metodologi, identifikasi kebutuhan data, penentuan sampel, dan lain-lain yang kemudian diikuti dengan kick-off meeting pada Agustus 2024. Proses review dilanjutkan dengan assessment lapangan di berbagai lokasi yang menjadi wilayah operasi PT Elnusa Petrofin mulai Agustus 2024 hinggal Agustus 2025. Tahap-tahap kegiatan juga dilengkapi dengan proses pengolahan dan analisis data, penyusunan laporan assessment dan rekomendasi teknis, Focus Group Discussion (FGD), finalisasi laporan dan rekomendasi, serta diakhiri dengan evaluasi dan pemantauan tindak lanjut assessment.

Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret untuk meningkatkan keselamatan operasional transportasi BBM di seluruh wilayah kerja PT Elnusa Petrofin, sekaligus memperkuat kerja sama antara KNKT dan pelaku industri dalam menciptakan transportasi yang lebih berkeselamatan di Indonesia.


Share:

BERITA TERKAIT

Survey