Loading .. Please wait

ARF PELAYARAN SEBAGAI LEARNING PROCESS UNTUK ASPEK KESELAMATAN KAPAL WISATA

Image

MANGGARAI BARAT - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelenggarakan Accident Review Forum (ARF) Pelayaran 2024 dengan tema “Aspek Keselamatan Kapal Wisata”. Acara ini diselenggarakan di Hotel Zasgo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dan dihadiri oleh para regulator, operator, dan perwakilan dari industri pelayaran.

Kegiatan ARF Pelayaran 2024 diisi dengan sesi presentasi dan diskusi panel yang menghadirkan para narasumber ahli dari berbagai instansi terkait seperti Investigator Keselamatan Pelayaran KNKT, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf, Kepala KSOP Labuan Bajo, serta Kepala Gabungan Wisata Bahari dan Tirta. 

Soerjanto Tjahjono, Ketua KNKT dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran para peserta dan menekankan pentingnya ARF sebagai wadah untuk bertukar pikiran dan menyatukan persepsi dalam penanganan kecelakaan pelayaran, khususnya terkait keselamatan kapal wisata.

“Maksud dari kegiatan ARF Pelayaran ini adalah untuk mendiskusikan pencapaian secara optimal pelaksanaan rekomendasi keselamatan hasil investigasi kecelakaan pelayaran, memfasilitasi komunikasi antar stakeholder, dan sebagai learning process bagi seluruh pihak yang turut andil dalam sistem pelayaran,” ujar Soerjanto dalam sambutan pembuka kegiatan.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa tema “Aspek Keselamatan Kapal Wisata” diangkat berdasarkan temuan-temuan KNKT yang menunjukkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya risiko kecelakaan kapal wisata, di antaranya adalah belum adanya definisi yang jelas tentang “kapal wisata” sehingga berpotensi menimbulkan kerancuan dalam regulasi dan penerapan standar keselamatan.

Hal lain yang menjadi faktor yaitu kurangnya pelaporan keberangkatan kapal yang menyulitkan upaya pemantauan dan penyelamatan jika terjadi kecelakaan. Ditambah lagi, mayoritas kapal wisata masih menggunakan kapal tradisional, baik dari bahan kayu maupun serat, yang umumnya memiliki tingkat keselamatan yang lebih rendah dibandingkan kapal modern.

“Kami melihat kapal wisata yang dilengkapi dengan fasilitas dapur, namun kami menyaksikan kemarin dapurnya itu menggunakan kompor LPG dan tidak pula dilengkapi dengan ventilasi yang baik”, ujar Soerjanto di tengah kata sambutan. “Jika terjadi kebocoran gas LPG maka yang meledak bukan hanya kompor, tapi dapurnya yang meledak dan besar kemungkinan terjadi kebakaran”.

Selain itu, KNKT belum menemukan adanya aturan spesifik untuk kapal wisata terkait dengan desain, konstruksi, tempat duduk, akses darurat, pelampung, rakit penolong, penyimpanan barang, bahan bakar, baterai, dan lain sebagainya.

Bukan hanya perihal teknis, keterampilan minimal untuk pemandu wisata selain awak kapal juga belum diatur secara jelas. Keterampilan minimal untuk awak kapal pun belum diaplikasikan secara optimal.

Ketua KNKT turut menyorot kondisi perairan Labuan Bajo sebagai daerah destinasi wisata yang banyak tersebar titik-titik area yang diperuntukkan untuk diving dan snorkeling sehingga kapal tidak bisa menurunkan jangkar. Maka dari itu, harus disediakan beberapa titik untuk melakukan mooring. “Di tempat-tempat wisata untuk snorkeling ataupun untuk diving, kan kita tidak boleh membuang menurunkan jangkar di sana. Titik mooring harus tersedia, guna menambatkan kapal pada satu titik agar tidak bergerak”, tambah Soerjanto.

“Temuan-temuan ini menjadi dasar bagi KNKT untuk menyelenggarakan ARF Pelayaran 2024 ini”, imbuhnya. “Melalui ARF ini, kami berharap dapat menghasilkan rumusan dan rekomendasi yang konkrit untuk meningkatkan keselamatan pelayaran, khususnya kapal wisata, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan di masa yang akan datang.”

Besar harapan melalui kegiatan ARF Pelayaran ini, sinergi dan kolaborasi antar stakeholder dapat semakin terjalin kuat, sehingga tercipta sistem pelayaran yang lebih aman, nyaman, dan berkeselamatan di Indonesia, khususnya di lingkungan kapal wisata Labuan Bajo sebagai daerah wisata super priority.


Share:

BERITA TERKAIT

Survey