Loading .. Please wait

“MENGEREM” ANGKA KECELAKAAN BUS DAN TRUK DENGAN INSPEKSI SEBELUM PERJALANAN

Image

JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengadakan acara diskusi untuk membahas temuan investigasi terkait kegagalan fungsi rem dan kebakaran di roda kendaraan bermotor besar, termasuk mobil bus dan truk yang menggunakan sistem rem udara bertekanan (Full Air Brake). Dalam investigasi yang dilakukan oleh KNKT, diketahui bahwa ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kegagalan pengereman, baik dari segi cara mengemudi maupun kegagalan komponen rem itu sendiri.

Salah satu hasil investigasi dan penelitian KNKT menunjukkan bahwa sebagian kegagalan rem disebabkan oleh kegagalan komponen-komponen rem. Oleh karena itu, KNKT melihat perlunya dilakukan diskusi dengan menggunakan pendekatan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) untuk menganalisis langsung penyebab dan konsekuensi kegagalan, sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam pembuatan program pemeriksaan dan pemeliharaan kendaraan bermotor.

Dalam rangka memperkuat kolaborasi dan mendapatkan wawasan lebih luas, KNKT telah mengadakan pertemuan dengan Japan Automobile Standards Internationalization Center (JASIC) dan Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism  (MLIT) Jepang. Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Jepang telah mewajibkan para produsen kendaraan dan perusahaan karoseri untuk memasang stiker yang memberikan peringatan untuk melakukan penggantian komponen rem secara teratur.

Menanggapi hal tersebut, KNKT mengundang sejumlah tokoh dan perwakilan dalam acara diskusi yang diadakan pada hari Senin, 10 Juli 2023, di gedung KNKT yang terletak di Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Beberapa yang diundang antara lain Perwakilan Direktorat Sarana Transportasi Jalan Ditjenhubdat Kementerian Perhubungan, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Direktur Utama PT Elnusa Petrofin, Direktur Hino Motor Sales, Ketua Umum  DPP Aptrindo, Ketua Umum DPP Kamselindo, dan Ketua Umum DPP IPKBI.

Dengan adanya upaya manajemen dalam pemasangan stiker yang sebelumnya telah diimplementasikan oleh Jepang, besar harapan para pengemudi akan lebih diingatkan untuk melakukan inspeksi sebelum perjalanan (pre-trip inspection) guna memastikan kendaraan dalam kondisi yang baik dan aman untuk digunakan.

Diharapkan dengan adanya tindak lanjut yang proaktif dari manajemen, angka kecelakaan kendaraan bus dan truk secara garis besar dapat ditekan. “Karena sebenarnya ada faktor manajemen dalam sebagian besar kasus kecelakaan bus dan truk”, ujar Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, 

Diskusi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan terkait untuk saling bertukar informasi, berbagi pengalaman, serta merumuskan langkah- langkah strategis dalam meningkatkan keselamatan kendaraan bermotor, terutama dalam hal sistem rem dan pencegahan kebakaran di roda kendaraan bermotor besar. KNKT akan terus berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan keselamatan transportasi di Indonesia melalui investigasi, pemantauan, dan rekomendasi yang berkualitas.

Share:

BERITA TERKAIT

Survey