ANJLOKAN KLB D2 11401 DI JEMBATAN BH 541 KM 153 0 1 PETAK JALAN ST. PADALARANG ST. CILAME, DAOP 2 BANDUNG
Pada pukul 01.37 WIB, KLB
D2/11401 dengan susunan rangkaian PBR 494 – MTT 2718 – MTT 2719 diberangkatkan
dari Stasiun Padalarang dengan tujuan akhir di Stasiun Maswati untuk melakukan
pekerjaan perawatan jalan rel berupa pemecokan. Direncanakan akan tiba di
Stasiun Maswati pada pukul 03.08 WIB.
Pukul 01.54 WIB, PPKA Stasiun
Padalarang menghubungi PPKA Stasiun Cilame untuk menanyakan posisi KLB
D2/10411, dan dijawab oleh PPKA Stasiun CIlame belum mengetahui posisi KLB
D2/10411.
Sekitar pukul 02.20 WIB, PPKP
memberitahukan kepada PPKA Stasiun Padalarang dan Stasiun CIlame bahwa
perjalanan KLB D2/10411 terhenti di Km 153+0/1 dikarenakan anjloknya MTT 2718
(1 as) dan MTT 2719 (2 as). Diketahui bahwa lokasi anjlokan berada di atas
jembatan BH 541 dan lengkung nomor 142.
Evakuasi dilakukan oleh petugas
Daop 2 Bandung dan selesai pengangkatan MTT pada pukul 05.36 dan dilanjutkan
dengan perbaikan normalisasi jalur di atas jembatan BH 541 selesai pada pukul
06.45. Rintang jalan selesai pada pukul 07.35 dengan lewatnya KA PLB 7057 Argo
Parahyangan yang tertahan di St. Padalarang selama 148 menit.
Investigasi terhadap anjlokan KLB
D2/11401 yang dilakukan KNKT menemukan hal-hal yang berpengaruh terhadap
terjadinya anjlokan yakni kondisi jalan rel di Jembatan BH 541 yang tidak baik
dan pengoperasian KPJR serta kompetensi operator KPJR dalam menjalankan
peralatan khusus KPJR di lengkung dan turunan.
Untuk mencegah terulang
kembalinya kecelakaan yang sama di kemudian hari, KNKT menyusun rekomendasi
keselamatan yang ditujukan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian serta
kepada PT. Kereta Api Indonesia (Persero).